Sabtu, 08 Maret 2008

11 Jaringan Sungai di SUMBAR Diperbaiki

Padang, Padek--Departemen Pekerjaan Umum (DPU) melalui Ditjen Pengairan dan Sumber Daya Air telah menyetujui anggaran sebesar Rp281 miliar untuk perbaikan sebanyak 11 jaringan sungai yang rusak akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. “Saat ini Pak Zainal Saleh (Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sumbar, red) sudah menyiapkan asistensi rencana anggaran biaya (RAB) dengan pejabat di Departemen PU untuk segera dilakukan tender tahun ini,” ujar Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi usai bertemu dengan Dirjen Pengairan DPU, Kamis (6/3).

Sungai yang akan segera diperbaiki tersebut antara lain, Batang Kandis dan Anai (Padang-Padangpariaman) dengan anggaran Rp71,5 miliar, Batang Lembang Rp60 miliar (Solok), Batang Antokan, Gasan dan Tiku Rp50 miliar (Agam), Batang Bayang, Lumpo dan Surantih Rp50 miliar (Pesisir Selatan), serta Batang Pasaman dan Sumpur Rp50 miliar (Pasaman). Bantuan bencana untuk infrastruktur irigasi yang rusak dari Departemen PU itu, kata Gubernur merupakan realisasi dari usulan yang diajukan Provinsi Sumbar ke DPU pascabanjir, Januari lalu. Kemudian, DPU membentuk tim audit yang melakukan verifikasi ke daerah-daerah yang infrastrukturnya rusak akibat banjir.

Tim teknis itu memverifikasi mana infrastruktur yang tanggung jawab pemerintah pusat, mana yang tanggung jawab pemerintah daerah. Tim tersebut juga akan mengecek apakah betul angka kerusakan tersebut hanya untuk infrastruktur PU. Kepala Dinas PSDA Sumbar Zainal Saleh kepada Padang Ekspres menyatakan ia sudah melakukan asistensi RAB dengan DPU untuk merealisasi sungai-sungai yang rusak tersebut. “Kita sudah lakukan asistensi dan lelangnya tinggal menunggu perintah dari DPU. Kita harapkan dalam waktu dekat bisa dilaksanakan,” ujar Zainal Saleh, kemarin.

Anai II Dibangun

Pada kesempatan yang sama, Zainal juga menyebutkan pihaknya sudah bertemu dengan pejabat Bappenas Jakarta yang menginformasikan bahwa pelaksanaan pembangunan irigasi Anai II di Kabupaten Padangpariaman sudah bisa dilaksanakan tahun ini. Semula ditargetkan proyek ini mulai dibangun tahun 2009, tahun ini dilakukan penuntasan pembebasan tanah. “Ini bisa direalisasikan menyusul sudah sudah turunnya loan (bantuan) dari Jepang senilai Rp285 miliar. Untuk pembebasan tanahnya, kita sudah koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman,” jelas Zainal Saleh. (*)

Selasa, 04 Maret 2008

Nilai Akhir Teknik Hidrolika

__________________________________________________
No Nama Nilai Akhir
__________________________________________________
1. Alhadied Lubis A
2. Hendra Lumar Sembiring B
3. Wella Noferta B
__________________________________________________